Waktu menunjukkan pukul 18.00. Dimana semuanya sudah dihinggapi euforia pertandingan bola. Kemarin, tepatnya 26 Desember 2010 Timnas Indonesia akan main di Stadion Bukit Jalil menghadapi tuan rumah Malaysia. Saya mendapatkan beberapa pesan singkat dari beberapa kawan tentang pertandingan yang bersejarah kemarin. Ada pesan yang mengingatkan “Malam semua, jgn lupa nntn timnas Indonesia maen vrsus Malingsia di RCTI jam set 7”.... Dan ada lagi bunyi sms yang masuk ke ponsel saya seperti demikian “Pok amee—ammee...Belalang lagi terbang,,,Bilang rame-rame kalo TIMNAS pasti menang...Amin”. Dalam doa rakyat bangsa ini berharap dan dalam harap bangsa ini terus berdoa. Rakyat Indonesia selalu optimis dan memang mahal harganya bagi sebuah harga keoptimisan yang besar.
Saat di sms dan waktu yang semakin dekat untuk menyaksikan pertandingan timnas, bersama teman-teman PMKRI Komisariat Merdeka Malang masih berada di Panti Asuhan St. Theresa Malang. Ada beberapa pilihan yang terjadi, menonton bola atau lanjutkan acara kunjungan ke panti asuhan hingga selesai. Nasionalisme antara-antara. Keduanya penting antara Nasionalisme dan tindakan humanis. Pilihan akhirnya tetap melanjutkan acara. Hingga selesai di panti asuhan. Dengan hp milik teman yang memiliki fitur layanan televisi, kami menyaksikan laga itu berjalan. Laga berjalan dalam diam, sedangkan Malaysia terus bersorak menenggelamkan semangat dan asa pemain timnas bermain. Mulai dari sinar laser, semuanya berubah. Vietnam mengalami hal yang sama, dan Indonesia ternyata korban berikutnya dan cara itu berhasil, Kita kena bogem tiga kali tanpa balas. Di akun jejaring sosial, semuanya berulah. Hanya ada makian, penyesalan, rasa kecewa, ada yang masih optimis, tapi sesungguhnya yang kalah tetap kalah. Apapun caranya yang kita alami, kita kalah. Semuanya bisa saja terjadi tapi pertandingan semalam menyiratkan peringatan bahwa bangsa ini selalu kalah. Kalah dalam segala hal.
![]() |
Kambing Hitam [Google] |
Banyak hal yang terjadi. Banyak kambing-kambing hitam yang muncul. Mulai dari kambing lama yaitu Nurdin Halid, PSSI, Liga yang amburadul hingga saat ini kambing lainnya bermunculan. Sejak istoghosah dan kunjungan ke rumah ketua partai golkar. Bukan hanya itu saja, mental selebritis dan budaya pop mengantui semangat timnas. Kita keok akibat ulah sendiri. Demikian kira-kira generalisai akibat kekalahan timnas semalam dari sekian banyak unek-unek masyarakat bangsa Indonesia yang langsung beredar melalui situs-situ jejaring sosial. Semuanya kecewa tapi sekali kambing tetap kambing. Hanya menjadi akar masalah. Tapi sebagian lagi masih optimis. Masih yakin timnas juara. Itu harapan semua bangsa. Kita boleh kalah semalam tapi yang jelas tanggal 29 di GBK kita ditabhiskan sebagai juara ASEAN pertama kalinya sejak 1996. Catatan sejarah masih mengenang itu. 14 Tahun kita hampa, tidak disinggahi nasib baik kemenangan dalam bidang sepakbola. Gelar bagi PSSI terakhir kita dapat pada medio 1991. Lama. Lama sekali dan itu dulu. Bagaimana sekarang? Kita berharap nasib baik dan Kemenangan. Itu saja yang bisa membuat luka menjadi kekuatan, mengubah tragedi menjadi simponi.
Menyaksikan laga sejak menit ke 57 dan saat itulah kita kalah. Dalam hati meratapi kekalahan itu. Dalam diam semuanya mengutuk Malaysia, ada yang memaki dan ada yang tetap diam. Hanya diam yang mengobati luka. Hanya diam yang mengatasi hati yang luka. Tindakan tidak sportif yang dilakukan pendukung Malaysia ketika menjamu Indonesia di leg pertama final AFF Cup 2010, Minggu (26/12/2010) membuat geram publik di tanah air. Demi meluapkan kekesalan, ramai-ramai mengutuk penggunaan sinar laser oleh publik negeri jiran melalui Twitter. Tercatat mulai pukul 21.00 WIB #malaysiacheatlaser nongkrong sebagai trending topic di situs mikrobloging tersebut. Hampir seluruh twit yang muncul dan didominasi pendukung Indonesia mengungkapkan kekecewaan sampai caci maki, "Pertandingan harus diulang!!malaysia jelas2 curang,pake sinar laser,bikin pemain ga konsen!" tulis salah seorang fans Merah Putih dalam twit-nya. Sementara salah satu pendukung Malaysia yan mencoba memberikan sedikit komentar langsung disambut emosi pendukung Indonesia. "Penyokong Indonesia tidak boleh terima kekalahan ini. Tapi itulah lumrah," tulisnya, yang kemudian dibalas, "PERCUMA LO MENANG !LO MAIN CURANG." Laskar Merah Putih kita memang diketahui kalah 3-0 dari Tim berjuluk Harimau Malaya. Namun publik menilai hasil itu tidak lepas dari tindakan tidak terpuji pendukung tuan rumah yang sengaja menembakkan sinar laser dengan tujuan menggangu konsentrasi pemain lawan. Sejak awal Indonesia memang telah mengantisipasi hal semacam itu. Bahkan sebelum laga digelar pasukan Garuda mengancam walk out jika hal yang sebelumnya sempat dikeluhkan oleh Vietnam ketika bermain di Stadion Bukit Jalil pada semifinal pertama juga menimpa mereka.
![]() |
Prediksi atau..?? [Google] |
Itulah kenyataan. Itulah yang telah terjadi. Itulah kenyataan yang kita terima. Memang pahit tapi harus optimis. Di situs Okezone.com banyak kambing yang yang ditenggarai menjadi penyebab kekalahan timnas. Undangan ketua partai juga menjadi kambing yang selalu dikecam. Baik oleh pengamat politik hingga yang tidak paham politik sekalipun. Itulah kambing-kambing [hitam] kekalahan timnas semalam. Kita memang kalah segala hal. Apalagi PSSI, hanya berisikan orang-orang oportunis, tendensius dan selalu mengorbankan kepentingan bangsa. PSSI itu kandang kambing, dan banyak lagi kambing lainnya yang memang berasal dari kandang ini. Aneh.
Kita perlu optimis. Sekali kambing tetap jadi kambing dan tidak bisa mengubah cerita tragedi menjadi alunan simponi indah kemenangan. PSSI, Golkar, Nurdin, Ketua Partai, Laser, Bonus, Mental Artis, Infotaintmen, semuanya menjadi kambing-kambing dari kandang yang sama. Semuanya hanya bisa mencederai demi kepentingan tertentu. Kasihan masyarakat, dalam diam semuanya berharap dan dalam harap semuanya berdoa. Tapi mau bagaimana lagi, kita tetap optimis timnas nanti bisa juara di leg ke 2 di Jakarta nanti. Timnas memang kalah dan kambing-kambing itu akan tetap jadi kambing!!
[Dibuat setelah kekalah tim Indonesia dari Malaysia di AFF Cup Leg I]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar