Sabtu, 04 September 2010

Budaya Organisasi

Organisasi ialah sarana mencapai tujuan. Ia merupakan bentuk atau wadah atau tempat di mana di dalamnya berisi orang-orang (anggota) yang berinteraksi untuk mencapai tujuannya. Orang-orang itu diikat oleh nilai, norma, dan tujuan organisasi. Nilai organisasi ialah sesuatu yang dihormati, dijunjung tinggi, dan diperjuangkan. Norma organisasi ialah seperangkat aturan berperilaku untuk mencapai tujuan. Tujuan organisasi ialah mempertahankan, mengembangkan, dan melangsungkan hidupnya.
Organisasi merupakan sistem rasional yang memiliki visi, misi, tujuan (jangka panjang) dan sasaran (jangka pendek). Manajer dan anggota berusaha mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Kelompok-kelompok orang dalam organisasi masing-masing memiliki tujuan sendiri, oleh sebab itu mereka bersaing untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi. Manajer berperan mengatur sumber daya organisasi agar masing-masing kelompok dapat mencapai tujuannya. Tujuan masing-masing kelompok adalah tujuan organisasi secara keseluruhan.
Sumberdaya organisasi diperoleh dari dua sumber yaitu dari luar dan dari dalam organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, organisasi merupakan sistem terbuka, artinya lingkungan luar merupakan masukan sumberdayanya dan sekaligus penerima outputnya. Perubahan dan perkembangan organisasi ditentukan oleh lingkungan dalam dan dipengaruhi oleh lingkungan luar. Lingkungan dalam merupakan faktor primer dan lingkungan luar merupakan faktor sekunder dalam proses perubahan dan perkembangan organisasi.
Sebagai suatu sistem, organisasi adalah tempat memproses inputnya menjadi output yang memiliki kegunaan dalam kehidupan sosial. Oleh sebab itu keberadaannya dipertahankan dan dikembangkan oleh anggota dan manajer. Jika suatu organisasi tidak mempunyai kegunaan bagi kehidupan sosial, otomatis akan mati dengan sendirinya.
Organisasi terdiri dari unit-unit, bagian-bagian yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Dalam saling hubungan itulah terjadi konflik karena perbedaan tujuan dan sasaran dan karena sumberdaya organisasi yang digunakan terbatas.
Struktur organisasi yang merupakan alokasi tugas dan tanggung jawab harus disesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat sekeliling organisasi tersebut. Pada umumnya organisasi menggunakan struktur organisasi tradisional berbentuk piramida yng lazim disebut hierarki. Makin tinggi makin kecil, artinya pucuk pimpinan hanya terdiri dari beberapa orang saja, dan makin ke bawah semakin besar, artinya manajer lini mengelola anggota yng jumlahnya besar.
Organisasi harus pula mengkomunikasikan visi secara aktif kepada seluruh karyawannya. Visi yang merupakan cita-cita organisasi yang ingin dicapai di masa datang. Ia merupakan ideologi organisasi yang harus dijadikan pedoman berpikir dan berperilaku seluruh orang yang melibatkan diri dalam suatu organisasi.
Anggota organisasi harus kritis terhadap visi. Sebab jika tidak, visi yang tidak jelas dan sulit dicapai akan membuat anggota apatis dan dapat mengurangi motivasi kerja. Akibatnya produktivitas kerja menurun, dan organisasi tidak dapat mencapai sasaran kerjanya. Agar anggota bisa kritis terhadap visi, pemilik dan manajemen puncak harus aktif mensosialisasikannya; mereka harus membuka diskusi untuk penyempurnaan visi.
Transformasi visi, misi, dan tujuan serta sasaran harus dilakukan oleh pemilik dan manajemen puncak secara terstruktur kepada semua karyawannya dengan menggunakan tiga cara yaitu; internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Dalam proses internalisasi, karyawan harus belajar sepanjang hayat tentang perubahan situasi perusahaan, dimana manajemen puncak sebagai instrukturnya. Proses sosialisasi, karyawan harus belajar pola tindakan pemilik dan manajemen puncak perusahaan. Proses enkulturasi, karyawan harus menyesuaikan pikirannya dengan pemikiran pemiliknya dan manajemen puncak, sehingga mereka mampu menyerap idologi pemilik persahaan. Dalam pengelolaannya, organisasi selalu tumbuh dan berkembang searah dengan perkembangan SDM di dalam organisasi tersebut. Organisasi yang matang menerapkan strategi yang tepat bagi perkembangan internal organisasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar