Selamat Ulang Tahun, Ad Multos Annos !!
Saya mencoba mengingat satu persatu. Dalam kepala mulai terbayang wajah para sahabat selama saya bersekolah di tempat kecintaan kami. Seminari Mataloko. Saat itu persiapan Ujian Akhir sedang dilakukan. Kami semua belajar, terus belajar dan tetap belajar. Hanya ada kata belajar dan seolah-olah itu sudah menghipnotis kami untuk tetap belajar. Sebenarnya kesadaran tentang belajar menjadi sebuah kesadaran alami bagi kami ketika mulai menjadi seminaris. Seorang seminaris harus pandai. Harus mampu menggunakan talenta, akal budinya untuk menjadi yang terbaik. Kata menjadi yang terbaik seolah-olah mengharuskan kami untuk tetap belajar. Banyak turunan kegiatan yang mesti kami lakukan ketika kami sudah masuk di seminari. Dan belajar merupakan sebuah hal umum diantara kekhususan lain yang mesti kami hadapi. Seminaris menyukai pesta, pesta apa saja. Tentu saja ada beberapa jenis pesta yang telah mentradisi di seminari Mataloko. Untuk kalangan seminaris, ada pesta meja, pesta kelas, pesta anggota taman, pesta anggota seksi di kepengurusan OSIS, serta pesta-pesta lainnya. Secara umum yang ditunggu-tunggu adalah yang dilaksanakan pada hari ini, yaitu Pesta Keluarga. Pesta keluarga atau Pesta Family merupakan pesta yang ditunggu-tunggu oleh seminaris dan semua anggota keluarga besarnya. Pesfam atau Pesta Family dirayakan untuk mengenang hari jadi seminari Mataloko yang selalu dirayakan pada setiap tahun di tanggal 15 September .
Sebulan menjelang pesta, selalu diadakan ritus tahunan untuk memulai rangkaian penyambutan pesta dengan kegiatan perlombaan dan pertandingan antar 4 kelompok besar siswa yang tergabung dari SMP dan SMA. Pertandingan yang diikut sertakan antara lain basket, sepak bola, bola volli, tenis meja, bulu tangkis, serta lomba atletik. Sedangkan perlombaan lainnya meliputi paduan suara, lomba menulis, lomba pidato, lomba kesenian dan lomba lainnya. Semuanya bersukaria. Senang dan siap menyambut pesta dengan segenap jiwa. Pembukaan lomba selalu dimulai dengan berlari seputaran rute yang telah ditetapkan. Mulai dari lapangan bola, keluar melalui lorong antara kamar makan dan tempat cuci SMA berlanjut sampai keluar di gerbang SMA. Kemudian belok kanan menuju pertigaan ke Were. Sepanjang jalan menuju ke pertigaan Were, merupakan rute yang cukup favorit selain rute sesungguhnya yang menjadi favorit anak seminari. Setelah belok kiri menuju jalan ke Were, rute menjadi lebih mengasyikan karena melewati rumah-rumah penduduk. Sebelum rute pulang, kami melewati rute favorit kami para seminaris. Melewati sepanjang asrama Kartini. Ada saja moment yang diabadikan oleh seminaris. Tentu saja, tukang jual tampang selalu beraksi jika ada kesempatan. Kalaupun kesempatan itu tidak kunjung dating, ada-ada saja trik yang dilakukan. Yang sering adalah pura-pura mengencangkan kembali tali sepatu dengan cara berdiam diri di tempat yang dirasa pas untuk jual tampang sejenak ketika yang lain sedang melanjutkan larinya. Semua kegiatan lari akhirnya berhenti dan berakhir dengan dilkukan apel sejenak yang dipimpin oleh praeses sebagai simbolisasi pembukaan kegiatan.
Hari ini, hari yang selalu dinanti. Tanggal 15 September telah tiba. Selain akan berpesta, ada motivasi lain yang kuat tertanam. Yaitu untuk makan enak dan bias berjoget sampai pagi. Yang akan sibuk sekali adalah seksi kamar makan, seksi sanggar dan tentu saja kerohanian dan sound system. Misa selalu memulai rangkaian itu. Kami semua terlarut dalam suka karena menjadi bagian dari sejarah panjang seminari tercinta kami. Kami terlahir dan menjadi remah-remah dalam proses pengembangan diri menjadi calon pastor. Semua syukur diberikan rahmat untuk segala perjalanan panjang seminari. Kami bersukaria, kami menikmatinya. Tentu saja yang tidak kami lewatkan nanti malam. Makan enak dan Joget.
[Tamat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar